LensaKalbar – Kebanyakan Kepala Desa (Kades) tidak bisa menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) serta membuat Surat Pertanggungjawaban (SPj). Sehingga mereka seringkali menggunakan jasa calo.
“Kemudian memberi sedikit uang (kepada calo-red). Nah, hal seperti ini mesti kita cegah, meskipun kecil uangnya,” kata Bupati Sintang, Jarot Winarno, usai membuka Sosialisasi Saber Pungli di Gedung Pancasila Sintang, Jumat (9/3).
Menurut Jarot, jika ulah Kades yang doyan memanfaatkan jasa calo ini tidak dicegah, maka desa itu tidak akan bisa mandiri. “Makanya saya minta Tim Saber Pungli untuk melakukan penangkapan jika menemukan hal seperti itu,” katanya.
Ini bukan soal besar atau kecilnya uang yang diberikan ke calo. Tetapi upaya membuat desa mandiri. “Kita menginginkan desa dapat mandiri dalam pencatatan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan perencanaan penggunaan Dana Desa,” tegas Jarot.
Ia mengungkapkan, hingga saat ini Tim Saber Pungli masih aktif di Kabupaten Sintang. Mereka akan melakukan pencegahan dan penindakan bila ada penyimpangan dalam penggunaan uang negara.
“Kemarin kita sudah melakukan penandatanganan komitmen bersama pemberantasan korupsi, di Kantor Gubernur Kalbar. Nah, hari ini kita melakukan rencana aksi dengan mensosialisasikan kembali Saber pungli di Kabupaten Sintang,” tutup Jarot. (Dex)