LensaKalbar – Dengan tinggi badan di atas rata-rata penduduk Indonesia, sangat pas kalau Bupati Sintang, Jarot Winarno diundang menjadi narasumber dalam berbagai kegiatan untuk mencegah stunting atau kekerdilan karena kurang gizi akut.
Apalagi dalam beberapa kesempatan, Jarot begitu getol membicarakan permasalahan stunting ini. Seperti yang dilakukannya di hadapan ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam Kaum Ibu Katolik (KIK) Paroki Santo Petrus dan Andreas Kecamatan Sepauk, ketika Temu Yaya di Gereja Katolik Epifania, Jumat (23/2).
Dalam paparannya, orang nomor satu di Bumi Senentang ini mengingatkan, peran kaum ibu sangat penting dalam lingkungan keluarga. Terutama bagi pertumbuhan anak-anaknya.
Olehkarenanya, Jarot meminta kaum ibu selalu memperhatikan pertumbuhan dan kecerdasan anak, dengan pemenuhan gizi yang cukup.
“Kalau bisa asupan gizi yang cukup dimulai sejak anak dalam kandungan Sang Ibu agar perkembangan anak-anak tidak stunting atau kerdil. Sehingga Indonesia tidak mengalami kehilangan generasi yang cerdas,” kata Jarot.
Dengan ditunjang perkembangan dan pertumbuhan generasi yang tumbuh besar dan cerdas, menurut Jarot, pada 27 tahun ke depan, tepatnya 2045 yang bertepatan 100 tahun Indonesia merdeka atau disebut Tahun Emas Indonesia, diharapkan bangsa ini sejajar dengan bangsa maju.
“Harus mampu bersaing,” tegas Jarot.
Sementara itu, Ketua Dewan Paroki Kecamatan Sepauk, Paulus menjelaskan, Temu Raya kaum ibu Katolik Paroki Sepauk merupakan program kegiatan rutin yang dilaksanakan 3 tahun sekali. Ini kali keempat dilaksanakan di Gereja Katolik Epifania Sirang Sitambang.
“Kami menilai, setiap kegiatan yang dilakukan ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlah peserta. Ini menandakan adanya kepedulian dan kebersamaan yang baik ibu-ibu Katolik di Sepauk,” ulas Paulus. (Dex)
