
LensaKalbar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang berencana memulai Kampanye Pencegahan Stunting dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Jumat (9/2) mendatang. Berbagai persiapan pun dimantangkan. Termasuk belajar ke Vietnam.
“Saya sudah menugaskan Kepala Bappeda (Kartiyus-red) untuk belajar cara dan strategi menurunkan angka stunting ke Vietnam,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sintang, Yosepha Hasnah, Kamis (25/1).
Vietnam menjadi tempat belajar, jelas Yosepha, lantaran di sana kampanye dan gerakan pencegahan stunting sudah sampai ke desa dan dusun.
“Di Sintang juga Saya harap bisa difasilitasi supaya Pemerintah Desa dan Dusun juga bisa ikut mengkampanyekan pencegahan stunting ini,” katanya.
Yosepha juga mengaku telah memerintahkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk membuat spanduk dan baliho kampanye pencegahan stunting. “Saya ingin kampanye ini dilakukan masif. Jangan hanya seremonial dan hanya pada saat launching. Tetapi terus menerus,” tegasnya.
Baca: Malaysia Deportasi 254 TKI
Kepala Bappeda Sintang, Kartiyus menjelaskan, bahwa dalam melakukan kampanye pencegahan stunting, Pemkab Sintang akan bekerjasama dengan pihak swasta juga, terutama dalam pembuatan spanduk dan baliho.
“Kampanye ini sangat penting, lantaran kasus stunting per 2016 cukup tinggi ditemukan di Puskesmas Serawai, Jelimpau, dan Nanga Mau,” tuturnya.
Di Indonesia, tambah dia, terdapat 9 Juta orang menderita stunting, karena kekurangan gizi. Menimbulkan kerugian Rp300 Triliun per tahun.
“Makanya stunting harus dicegah. Semua elemen harus bahu membahu mencegah stunting dengan memperhatikan gizi, air bersih dan sanitasi,” tutup Kartiyus. (Dex)
Baca Juga :
Infrastruktur Hancur, Jarot Mohon Beribu Ampun
Jarot Paparkan Poin Kelima Nawacita Presiden RI
Cornelis Dan Jarot Resmikan 3-Proyek Di Lebuk Lantang