LensaKalbar – Sejumlah ruas jalan di Kecamatan Pontianak Selatan dan Barat, kini tergenang air pasang. Para pengendara pun memilih jalur alternatif, agar perjalanannya ke tujuan tetap lancar.
“Saya lewat Gang Kedah untuk bisa sampai ke tempat kerja. Karena kalau lewat Jalan Hijas, airnya sudah pasang,” kata Nurul, warga Pontianak Selatan, Kamis (4/1).
Nurul mengungkapkan, air pasang hingga menutupi ruas Jalan Hijas, bukan kali pertama terjadinya, melainkan sejak Desember 2017 lalu. “Tidak tahu juga sih apa penyebabnya. Tetapi saya lihat air Sungai Kapuas juga tinggi tadi,” katanya.
Bukan hanya di ruas Jalan Hijas yang tergenang. Jalan Srikaya, Kecamatan Pontianak Barat dan jalan lingkungan seperti Gang Tamang, Gang Anggur, Gang Pisang, Gang Nangka dan Gang Kurma 1 juga mengalami hal serupa.
Baca: Sistem Online untuk Antisipasi Pungli
“Sepertinya air sudah mulai pasang sejak pagi tadi. Makanya ruas jalan lingkungan kami terendam,” kata Aris satu di antara warga Gang Tamang, Pontianak Barat.
Meskipun air pasang hingga merendam ruas jalan, namun ia menilai, masih terbilang normal. Sebab, ketinggian air di badan jalan lingkungan tersebut belum sampai masuk ke rumah penduduk.
“Masih normal sih. Karena belum ada air yang masuk sampai ke rumah. Kalau airnya terus naik, nah kita juga sih yang panik. Tetapi, mudah-mudahan kondisi air pasang ini tidak berlangsung lama,” harap Aris.
Terpisah, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Pontianak, Mara Sahran Hasibuan menjelaskan, ketinggian air Sungai Kapuas sejak pukul 08.00 hingga 09.00 terukur 260 centimeter. Tetapi sejak pukul 10.30 turun menjadi 260 centimeter.
Baca: Menurut Bupati Jarot, Ini Tugas Kemenag
Ketinggian air Sungai Kapuas pun, kata Mara, disebabkan fenomena supermoon. Menurut dia, akan ada peningkatan pasang air laut maksimum yang dapat mengakibatkan rob atau banjir, karena air laut naik ke daratan.
“Supermoon terjadi ketika bulan purnama berada pada titik orbitnya yang terdekat ke Bumi. Sehingga tampak sampai 30 persen lebih terang dan 14 persen lebih besar dibanding ketika bulan berada pada titik terjauh dalam orbitnya,” jelas Mara. (Nrt)
Baca Juga :
Catat-Nih ! Ini Kendala Pemkab Sintang Rekrut Guru Kontrak
Sidak dan Stressing ASN Sintang