LensaKalbar – Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam menilai pemilihan umum serentak 2019 menjadi tantangan semua elemen bangsa untuk mensukseskan. Sementara pola penyelenggaraan muncul sejumlah perbedaan dibanding pemilu 2014. Mekanisme perhitungan raihan kursi legislatif partai politik peserta pemilu misalkan. Pemilihan legislatif juga digelar bersamaan dengan pemilihan presiden.
“Masalah pemilu perlu pembahasan komprehensif. Mekanisme dan penyelenggaraannya penting dikupas,” kata ketua MD KAHMI Sintang Erwan Chandra Happy, kemarin.
Menurut Erwan semua elemen masyarakat berkepentingan terhadap pemilu. Karena, proses demokrasi yang dilangsungkan menentukan nasib bangsa kedepan. Kesuksesan pelaksanaan pemilu paling utama memang terletak ditangan penyelenggara. Namun, peran serta masyarakat juga sangat menentukan.
Karena itu, menurut Erwan, MD KAHMI Sintang akan menghadirkan komisioner KPU Pusat untuk berbicara tentang pemilu. Agendanya, pada 27 Desember mendatang. Tema yang diangkat mewujudkan pemilu serentak yang berkeadilan, berkualitas, jujur dan partisipatif. Lima komisioner KPU Pusat direncanakan hadir dalam acara tersebut.
Sementara sebagai pembicara kunci adalah Viryan Azis. Satu dari lima komisioner KPU, yang dijadwalkan hadir.
Menurut Erwan, soal seputar isu Pilgub Kalbar juga akan dikupas dalam dialog bersama KPU pusat. Pasalnya, Pilgub juga menjadi perhatian bagi MD KAHMI Sintang. Apalagi diselenggarakan secara bersamaan dengan pemilihan Bupati di beberapa kabupaten di Kalbar.
Erwan berharap hasil dialog mendatang dapat menjadi bahan penting dalam kesiapan menyonsong pemilu 2019. Baik, partai politik sebagai peserta pemilu maupun masyarakat sebagai pemilih. Tidak terkecuali penyelenggara pemilu. Karena itu, seluruh parpol di Sintang diundang, lembaga perguruan tinggi, aktivis ormas dan organisasi kepemudaan. Panwaslu dan KPU di lima kabupaten timur Kalbar juga turut diundang. (Dex)