LensaKalbar – Kegagalan memahami konsep bhinneka tunggal ika berpotensi menyebabkan konflik etnis. Sikap toleransi dalam kehidupan sosial harus terus ditanamkan dalam jiwa generasi muda. Salah satunya melalui kegiatan Pengembangan Multikulturalisme di Wisata Nusantara Resort Mempawah, Selasa (7/11).
Kegiatan yang diikuti 75 siswa – siswi sekolah menengah atas (SMA) se-Kabupaten Mempawah itu dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Mempawah, Mochrizal.
“Kita hendak menumbuhkembangkan
sikap toleransi dalam kehidupan sosial yang didasarkan pada pengakuan dan penghargaan terhadap keberagaman asasi yang ada,” tutur Kepala Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflik Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Barat, Tarmizi Samad.
Tarmizi mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat ingin memberikan pengetahuan tentang perbedaan dan persamaan, termasuk hal-hal positif
yang dimiliki suku-suku bangsa, khususnya di Kalimantan Barat saat ini.
Tarmizi menerangkan, metode yang digunakan dalam kegiatan adalah diskusi aktif para peserta dalam bentuk sub-sub kelompok. Metode itu dipilih guna memberi-kan ruang kepada para pelajar menyampaikan pendapatnya melalui musyawarah, mufakat, dan pemahaman terhadap perbedaan pola pikir yang dimiliki orang lain terhadap suatu masalah.
Dia mengatakan, narasumber dalam kegiatan tersebut merupakan akademisi, praktisi, dan tokoh masyarakat yang berasal dari suku bangsa yang berbeda di masing-masing kabupaten/kota.
“Kegiatan ini terlaksana melalui kerja sama Badan Kesbangpol Kalimantan Barat dengan unit kerja atau instansi pelaksana fungsi Kesatuan Bangsa dan Politik di lingkungan pemerintah kabupaten/kota,” tuturnya.
Dia berharap, sosialisasi tersebut dapat meningkatkan rasa kebersamaan antar pelajar. Sebab,dalam satu sekolah pun pasti terdapat berbagai macam karakter, sifat, maupun etnis. Meski beranekaragam, tapi bersatu dalam
Bhinneka Tunggal Ika.
“Berbeda kita kuat dan terus merajut persatuan yang saat ini telah terjaga dengan baik,” imbaunya. (Syf)