Beranda Pendidikan Bapak Adalah Pria Tak Tergoyahkan

Bapak Adalah Pria Tak Tergoyahkan

dr. H. Jarot Winarno M.Med.Ph, Bupati Sintang memberikan arahan ketika Pekan Persekutuan Kaum Bapak (Perkabak), di Gereja Persetukuan Sidang Kristus (GPSK) Gloria, Kabupaten Sintang, Kamsi (13/10) sore.

LensaKalbar – Bapak-bapak diharapkan menjadi pria yang tidak tergoyahkan dalam membimbing anak-anaknya untuk melahirkan sesuatu yang baru dan memotivasinya untuk terus belajar dan sekolah.

“Jangan sampai putus sekolah. Sekolahlah setinggi-tinggi mungkin,” kata dr. H. Jarot Winarno M.Med.Ph, Bupati Sintang dalam arahan ketika Pekan Persekutuan Kaum Bapak (Perkabak), di Gereja Persetukuan Sidang Kristus (GPSK) Gloria, Kabupaten Sintang, Kamsi (13/10) sore.

Perlu bapak-bapak ketahui, jelas Jarot, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Sintang pada 2016 baru mencapai 6,95 persen atau setara Kelas I SMP.

“Sementara target Pemkab Sintang pada 2010 rata lama sekolah mencapai 9 persen,” ungkapnya.

Menurut Jarot, untuk memajukan suatu kabupaten, mesti meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) yang salah satu indikatornya rata-rata lama sekolah.

Untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah tersebut, tentunya kaum bapak diharapkan selalu memberikan pemahaman kepada anak-anaknya tentang hal-hal yang dapat memupuskan untuk bersekolah. Di antaranya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.

Jarot berharap, bapak-bapak terutama yang tergabung dalam Perkabak dapat selalu memberikan pemahaman kepada anak-anaknya, tentang bahaya yang sedang mengancam saat ini. Selain Narkoba juga penyakit HIV/AIDS dan lainnya.

“Paling penting, jangan sampai anak kita ikut-ikutan dalam tawuran,” pesannya.

Dia berharap, orangtua dapat menjaga dan mengarahkan anak-anaknya ke hal positif, serta memberikan masukan dan arahan yang sifatnya membangun.

“Karena saat ini anak-anak kita adalah Generasi Z, mereka sangat terbuka dengan keadaan sekitar, termasuk Media Sosial,” papar Jarot.

Media sosial, menurut Jarot, merupakan sarana informasi yang tentunya memiliki hal positif dan negatif.

“Untuk itu saya minta kepada kaum bapak agar dapat memberikan arahan kepada anak-anak kita untuk tidak terjerumus kepada hal-hal negatif di dalam kehidupan globalisasi digital saat ini,” katanya.

Perlu juga diketahui, kata Jarot, pada 2020 Indonesia akan memasuki yang namanya bonus demografi , suatu keadaan melimpahnya penduduk yang berusia 15-64 tahun (penduduk yang produktif).

“Puncaknya pada 2035, kirakira 64 persen penduduk yang produktif dan ada 36 persen tidak produktif. Jadi lebih besar penduduk usia produktif. Tentunya kita ingin semuanya bekerja. Ini merupakan prasarat kalau negara ini ingin maju,” jelas Jarot.

Kaum bapak, tambah Jarot, mesti dapat mendorong anak-anaknya untuk bisa memaksimalkan serta memanfaatkan masa produktifnya tersebut dengan sebaik-baiknya.  (Dex)

 

 

Baca Juga :

Hujan-Banjir, Saatnya Waspada Berbagai Penyakit

80 Personil Amankan Aksi Unjuk Rasa

Gara-Gara GGD , DPRD Sintang di Demo

Dihantam Banjir, Warga Khawatir Biaya Ekonomi Tinggi

Kompetensi Pejabat Eselon IV Dipetakan

Pustu, Atasi Masalah Kekerdilan

 

2 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here