LensaKalbar – Tidak imbangnya antara pertambahan penduduk dengan produksi pangan termasuk krisis perubahan iklim sehingga menjadi faktor utama penyebab krisis pangan dunia.
Tak heran, jika kebijakan pangan mesti perlu dikawal secara serius oleh 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalbar.Demikian diungkapkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Ermin Elviani, SH, Kamis (12/10).
Legislator Partai Demokrat ini berpendapat, negara-negara maju, seperti New Zealand termasuk sejumlah negara di Asia. Di antaranya, Vietnam, Myanmar, Malaysia, China dan Indonesia memang tak mengalami bencana kelaparan. Pasalnya, pangan dapat tumbuh dengan baik.
“Kalbar sendiri lahannya beragam. Ada tanaman pangan, seperti padi, sagu, umbi-umbian dan lain sebagainya. Apalagi lahannya sangat subur sehingga cukup berpotensi menjadi lumbung pangan nasional,” tegasnya.
Bahkan, wakil rakyat asal Dapil Kabupaten Kubu Raya-Kabupaten Mempawah ini mengungkapkan, pangan tidak hanya beras saja. Tetapi beragam produk lain juga bisa diolah menjadi pangan.
Karenanya, di Kalbar harus senantiasa diperjuangkan bagaimana caranya supaya mandiri pangan.
“Mandiri pangan, apapun dimakan bukan dari luar, melainkan hasil dari masyarakat sendiri. Tak perlu impor segala,” ungkapnya. (Nrt)