Beranda Sintang Dihantam Banjir, Warga Khawatir Biaya Ekonomi Tinggi

Dihantam Banjir, Warga Khawatir Biaya Ekonomi Tinggi

Soerang anak ketika melintasi satu di antara jembatan di desa Tanjung Ria. Foto Edy Jumriadi For LesaKalbar.com

LensaKalbar – Debit air di aliran anak Sungai Kapuas mulai meningkat drastis. Pasalnya sejumlah ruas jalan di Desa Tanjung Ria Kecamatan Sepauk mulai tergenang air.

Melihat kondisi itu, masyarakat setempat mulai khawatir. Sebab, jika debit air semakin hari semakin meningkat maka ruas jalan di Desa Tanjung Ria akan tegenang air.

“Kalau sudah banjir besar mobilitas masyarakat akan lumpuh total. Untuk melintasi titik banjir saja kita harus mengeluarkan uang Rp.50 Ribu. Hal ini yang membuat kita khawatir,” kata H. Edy Jumriadi satu di antara warga Desa Tanjung Ria Kecamatan Sepauk, Kamis (12/10).

(Baca: Pustu, Atasi Masalah Kekerdilan )

Edy berharap debit air tidak semakin meningkat sehingga ruas jalan pun tidak ikut tergenang. Selian itu, Pemerintah Kabupaten Sintang diminta untuk hadir ditengah persoalan yang tengah dan sedang masyarakat Desa Tanjung Ria alami.

“Setidaknya melakukan peerbaikan  di beberapa titik ruas jalan yang sering tergenang banjir.  Kita maunya sih jalannya ditinggikan sehingga kalau banjir seperti ini ruas jalan tidak tergenang,” pintanya.

Terpisah, anggota DPRD Sintang, Kusnadi mendesak agar pemerintah segera merealisasikan peningkatan ruas jalan yang dimulai dari Lengkenat – Tengkawang. Pasalnya kedua ruas jalan itu sering kali dihantam banjir musiman.

“Apalagi kondisi curah hujan dengan intensitasi tinggi sedang menghantam Bumi Senentang. Tak heran jika debit air anak Sungai Kapuas pun meluap hingga ke ruas jalan,” katanya.

Legislator Partai PKB ini pun membernakan jika kondisi ruas jalan di Desa Tanjung Ria tergenenag air. Maka masyarakat setempat akan mengeluarkan biaya cukup tinggi.

Wakil rakyat dapil Sepauk – Tempunak itu pun menilai perlu adanya penangan serius, jika tidak maka masyarakat akan mengalami kerugian besar ketika banjir melanda.

“Warga terpaksa mengeluarkan uang Rp50 Ribu untuk satu kali melintasi jalan yang banjir,” ungkapnya.

Kalau pulang-pergi, tambah dia, berarti warga di desa tersebut harus mengeluarkan Rp100 Ribu. “Coba bayangkan, betapa ruginya warga kita dengan kondisi infrastruktur yang masih belum memadai ini,” paparnya. (Dex)

 

 

Baca Juga :

Kompetensi Pejabat Eselon IV Dipetakan

Pustu, Atasi Masalah Kekerdilan

Libatkan 1000 Pelajar dan ASN, Pontianak Digoyang Jepin Massal

Midji Optimis 246 Hektar Kawasan Kumuh Tuntas

2 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here