LensaKalbar – Pembangunan dari pinggiran yang digaungkan Pemerintah Kabupaten Sintang ternyata tidak hanya omong kosong. Pasalnya tahun 2017 ini pemerintah menganggarkan Rp1.7 Miliar untuk ruas jalan Desa Nanga Libau – Desa Bangun, Kecamatan Sepauk.
Anggota Komisi B DPRD Sintang, Kusnadi mengapresiasi sikap tanggap yang diambil pemerintah terkait ruas jalan Desa Nanga Libau – Desa Bangun. Ruas jalan itu pun sebelumnya dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan belum pernah tersentuh pembangunan.
“Kita apresiasi sekali sikap tanggap pemerintah Sintang dibawah kepemimpinan Jarot -Askiman terkait persoalan infrastruktur jalan,” kata Kusnadi, Selasa (19/9).
Menurut Kusnadi, ruas jalan Nanga Libau -Desa Bangun memiliki panjang jalan 15 Km. Tetapi, pada tahun 2017 Pemerintah Sintang menganggarkan Rp1.7 Miliar untuk tiga titik spot yang dinilai kondisinya memprihatinkan.
“Tiga titik spot itu dibangun dengan struktur beton,” katanya.
Sebelumnya, tambah Kusnadi, legeslatif telah mengusulkan 11 titik spot ruas jalan Desa Nanga Libau – Desa Bangun untuk diperbaiki. Namun Pemerintah Sintang hanya mampu menganggarkan untuk tiga titik spot. Pembangunannya pun saat ini sedang berlangsung.
“Pembangunan sedang dikerjakan. Kita berharap tiga titik spot beton yang dibangun itu dapat selesai tepat waktu, sehingga memudahkan mobilitas masyarakat setempat,” ujarnya.
Legeslator dapil Sepauk ini pun mengaku akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendorong pemerintah agar pembangunan infrastruktur jalan di Kecamatan Sepauk dapat menjadi prioritas. Sebab terdapat sejumlah ruas jalan yang kondisinya sangat memprihatinkan seperti, Manis Raya – Buluh Kuning, Serang Setambang – Temawang Muntai, Nanga Libau – Bangun, Lengkenat – Sepauk.
“Untuk ruas jalan Lengkenat – Sepauk telah diwacanakan untuk dibangun pada 2018 mendatang,” kata Kusnadi. (Dex)