LensaKalbar – Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa rela basah, meski menyingsing celana panjangnya hingga di bawah lutut, menerobos banjir setinggi betis orang dewasa, guna menyerahkan bantuan beras kepada 100 Kepala Keluarga (KK) di Desa Kersik Belantian, Kecamatan Jelimpo.
“Selain menyerahkan bantuan berupa beras, kami juga menginventarisir kerugian lahan pertanian. Untuk diajukan ke Provinsi, agar bisa dibantu juga,” kata Karolin usai menyerahkan bantuan korban banjir, di Desa Kersih Belantian, Selasa (19/9).
Selain menyerahkan bantuan pangan kepada korban banjir, Karolin juga memerintah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Jelimpo menggelar pengobatan gratis.
“Pengobatan gratis ini untuk mengatasi dampak bagi kesehatan dari banjir itu,” katanya.
Banjir yang melanda Desa Kersik Belantian ini, kata Karolin, mudah-mudahan tidak berlangsung lama. Tetapi warganya mesti selalu waspada terhadap perubahan cuaca.
“Sebab bencana selalu datang tiba-tiba, faktor alam kita juga tidak tahu. Maka harus waspada,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak, Banda Kolaga mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari warga setempat, hujan melanda Desa Kersik Belantian sejak Sabtu (16/9) sore.
“Hujannya deras dan berlangsung sejak pukul 18.00 hingga 08.00. Akibatnya, air mulai naik sekitar pukul 12.00. Kemudian sekitar pukul 16.00 baru surut sedikit,” kata Banda.
Mendapat informasi banjir tersebut, Banda pun mengirim 10 personelnya untuk mengecek dan berkoordinasi dengan Camat setempat untuk turun ke lokasi banjir. “Malam itu juga, petugas kita langsung mengumpulkan data kasar, seperti mengukur kecepatan air dan beraja jiwa yang terimbas banjir ini,” paparnya.
Banda juga meminta Kepala Desa (Kades) Kersik Belantian menyampaikan laporan tertulis terkait kerusakan dan jumlah korban banjir. “Puluhan rumah dan sekitar 300 hektare lahan pertanian terendam,” ungkapnya. (Syd)