LensaKalbar – Kobaran api yang melahap perahu (wangkang) sepanjang 18 meter dengan lebar 6 meter, mengundang perhatian ribuan pasang mata. Mereka seolah tidak berkedip menyaksikan hangusnya bagian demi bagian.
Wangkang berbahan baku triplek dan gabus yang menjadi pusat perhatian ribuan warga Tionghoa itu, berisikan berbagai pernak pernik. Di antaranya, makanan, minuman, pakaian dan uang replika.
“Butuh sekitar satu bulan untuk membangun wangkang ini. Menggunakan dana sekitar Rp39,880 Juta dari pihak-pihak yang peduli,” ungkap Jhonny Sun, Ketua Pelaksana Harian (Plh) Panitia Sembahyang Arwah, ditemui di lokasi Pembakaran Wangkang Manggis, di Jalan P Natuna, Kelurahan Pasiran, Singkawang Barat, Selasa (5/9) sore.
Pembuatan wangkang yang membutuhkan waktu lama dan biaya cukup besar itu menjadi kebanggan tersendiri bagi panitia manakala melihat pelaksanaan Sembahyang Arwah ini berjalan lancar dan aman.
“Pembakaran perahu arwah ini sebagai penghormatan dan bhakti kepada arwah leluhur,” jelas Jhonny.
Sembahyang Arwah ini, tambah Jhonny, juga untuk memberikan kesempatan kepada arwah-arwah leluhur yang tidak dapat disembahyangkan dengan alasan tertentu.
“Juga untuk memberikan semangat bagi warga, agar menjaga tradisi dan budaya. Sekaligus sebagai Festival Tradisi Lokal di Kota Singkawang untuk memajukan dunia pariwisata,” papar Jhonny.
Dia mengungkapkan, bukan hanya warga Singkawang, Sembahyang Arwah ini juga dihadiri warga luar kota, seperti dari Jakarta. Bahkan dari negara lain juga tidak ketinggalan, seperti Taiwan dan lainnya. (Yds)