
LensaKalbar – Pembangunan rumah ibadah, seperti Gereja Persekutuan Sidang Kristus (GPSK) Filadelfia di Desa Empura, patut didukung. Karena sangat penting untuk pembinaan rohani jemaat, khususnya di Desa Empura.
“Sehingga jemaat semakin dapat meyakinkan diri selalu percaya kepada Tuhan, Sang Pencipta-nya,” kata Drs Askiman MM, Wakil Bupati Sintang, usai menancapkan Tiang Pertama Pembangunan GPSK Filadelfia di Desa Empura, Kecamatan Ketungau Hulu, Senin (4/9) sore.
Askiman berharap, dengan adanya pembangunan GPSK Filadelfia Empura ini, umat Kristiani semakin meningkatkan keimanannya kepada Tuhan dan tetap menjaga kerukuan antarumat beragama di Desa Empura. Dia mengungkapkan, tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang belum bisa membantu pembangunan GPSK Filadelfia Empura, karena anggaran terbatas.
“Akan kita usahakan pada 2018. Kita anggarkan sekitar Rp100 Juta,” ucap Askiman.
Sementara ini, Askiman berharap panitia pembangunan memanfaatkan dengan sebaiknya anggaran yang terkumpul, baik dari masyarakat maupun donatur lainnya.
“Bisa dianggarkan melalui APBDes. Namun juga ada keterbatasannya, harus sesuai Juklak (Petunjuk Pelaksana) dan Juknis (Petunjuk Teknis),” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa (Kades) Empura,. Albakni mengatakan, GPSK Filadelfia ini dibangun untuk kali ketiganya. Pertama pada 1988 dengan ukuran 5×8 meter. Kedua pada 1995 dengan ukuran 8×15 meter, dan tahun ini berukuran 13×25 meter.
Albakti menjelaskan, peluasan terus dilakukan, karena memang saat ini pertumbuhan umat Kristiani di Desa Empura semakin pesat.
“Anggaran yang sudah ada saat ini baru Rp21 Juta lebih. Sementara total yang diperlukan sekitar Rp300 sampai Rp400 Juta, bahkan bisa lebih,” ungkapnya.
Pemerintah Desa (Pemdes) Empura, tambah dia, sudah setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk pembangunan GPSK Filadelfia ini.
“Namun minim, kerena ada keterbatasan bantuan tempat ibadah yang harus sesuai Juklak dan Juknis. Untuk 2017 kita anggarkan 15 sak semen,” rinci Albakti.
Mengingatkan anggaran yang terkumpul masih sangat kecil, kata Albakti, panitia pembanguann terus berusaha mencari bantuan dari para donatur.
“Kita dari pihak desa juga tetap berusaha membantu panitia sebisa kita, agar pembangunan Gereja ini berjalan lancar,” pungkasnya. (Dex)