Beranda Feature Astaga! Korban Banjir di Jelai Hulu Capai 655 KK

Astaga! Korban Banjir di Jelai Hulu Capai 655 KK

Rumah warga di Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang hanyut terbawa arus banjir/ foto Dokumentasi BPBD Ketapang

LensaKalbar – Tidak hanya Kabupaten Sintang, Melawi dan Sanggau yang mengalami bencana banjir pasca hujan dengan intensitas tinggi, Rabu (30/8) lalu. Bahkan, Kabupaten Ketapang juga mengalami kondisi serupa.

Ironisnya, tiga desa di Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang terdapat belasan rumah mengalami rusak berat akibat terbawa arus banjir.

Tiga desa itu pun meliputi, Desa Pasir Mayang, Tanggerang dan Teluk Runjai.  “Dari tiga desa itu ada 12 rumah yang mengalami rusak berat. ,” kata Kepala BPBD Ketapang, Gusti Indra Kusuma, Jumat (1/9).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang, kata Gusti, terdapat 16 desa di Kecamatan Jelai Hulu yang mengalami bencana banjir. 16 desa itu pun meliputi, Desa Pasir Mayang, Rangga Intan, Sidahari, Tanggerang, Teluk Runjai, Kesuma Jaya, Riam Danau Kanan, Limpang, Pangkalan Suka, Karang Dangin, Deranuk, Periangan, Penyarang, Asam Jelai, Biku Sarana dan Semantun.

“Kalau dihitung jumlah korban dari 16 desa ada 655 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban bencana banjir,” paparnya.

Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Tumbang Titi. “Tumbang Titi hanya 12 desa yang mengalami bencana banjir. untuk data kerusakan rumah dan jumlah korban masih dalam pendataan. Jadi kita belum bisa sampaikan secara rill data di Kecamatan Tumbang Titi,” katanya.

Meskipun demkian, tambah Gusti, BPBD Kabupaten Ketapang akan semaksimal mungkin membantu korban bencana banjir.

“Keselamatan dan keamanan yang paling utama. Kemudian, kita juga akan menyalurkan bantuan logistik kepada para korban banjir di dua kecamatan itu,” ungkapnya.

Kemudian, kata Gusti, Sabtu (2/9) pihaknya akan menyalurkan bantuan logistik di sejumlah wilayah terisolir di dua kecamatan tersebut.

“Kemungkinan akses jalan sudah bisa terhubung, jadi besok kita akan kirim bantuan logistik,” ujarnya.

Gusti mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa mengitung kerugian materil untuk rumah warga yang mengalami rusak berat. Hanya saja, ketika pasca bencana banjir nanti. Tim Rehab baru dapat menghitung kerusakan fasilitas umum maupun rumah penduduk.

“Untuk sementara para korban banjir ada yang tinggal ditempat keluarga, rumah adat dan rumah masyarakat yang tidak terendam,”katanya. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here