LensaKalbar – Masyarakat masih sering ditemui tumpah ruah di jalan protokol setiap kali terjadi insiden kebakaran di Kabupaten Sintang. Kondisi itu jelas menghambat kendaraan pemadam kebakaran untuk memasuki lokasi kejadian.
“Jangan tumpah dan padati arus jalan protokol. Karena kendaraan pemadam kebakaran akan sulit memasuki tempat kejadian,” kata Sekertaris Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sintang, FX. Murniyanto, Senin (28/8).
Jika ingin melihat atau menonton peristiwa kebakaran, kata FX, masyarakat diharapkan dapat keluar dari jalan protokol sehingga kendaraan pemadam dan sejumlah kendaraan lainnya dapat melintas dengan aman dan tanpa gangguan.
“Kita harapkan masyarakat dapat menepi dari badan jalan. Kalau sudah memadati badan jalan protokol, maka dampaknya adalah arus lalu lintas sepanjang jalan protokol bisa lumpuh akibat macet,” katanya.
Buktinya, Minggu (27/8) sekitar pukul 19.00 WIB, satu unit kendaraan pemadam kebakaran Pemerintah Sintang kesulitan untuk menerobos masuk ke lokasi kejadian akibat macet yang ditimbulkan oleh masyarakat yang tumpah di badan jalan protokol.
Meskipun demikian, FX mengatakan pihaknya tidak melarang atau menghentikan langkah masyarakat untuk melihat atau menonton suatu peristiwa kebakaran. Hanya saja, masyarakat diminta untuk mengerti kondisi dilapangan serta dampak yang terjadi.
“Kita harapkan masyarakat dapat mengerti,” kata FX.
Selain itu, FX mengimbau kepada seluruh pelaku usaha dan perkantoran di Sintang untuk menyiapkan Alat Pemadam Ringan (Apar). Sehingga ketika terjadi insiden kebakaran dapat diminimalisir secara dini. Titik api pun tidak meluas.
Kemudian, FX mengaku pihaknya sudah menyebar nomor telpon Pemadam Kebakaran Kabupaten Sintang di setiap titik pemukiman padat penduduk. Sebab, jiak terjadi insiden kebakaran diharapkan warga dapat secepat mungkin menghubungi petugas pemadam kebakaran.
“Petugas kita stanbay 24 jam. Mereka juga siap dan tanggap secepat mungkin terkait informasi yang diberikan,” ungkap FX. (Dex)
