KPH Dorong Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

  • Whatsapp
Wakil Gubernur Kalbar, Drs. Christiandy Sanjaya, SE. MM.

LensaKalbar – Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengajak seluruh komponen dan lembaga untuk melakukan pemanfaatan hutan secara ekonomis. Pasalnya, dapat memberikan kesejahteraan masyarakat dan tetap menjaga kelangsungan dan kelanjutan lingkungan.

“Kalau secara eknomis, tidak akan menghilang peran hutan sebagai penjaga keberlangsungan ekosistem,” kata Wakil Gubernur Kalbar, Cristiandy Sanjaya, Minggu (27/8).

Pemanfaatan hutan dengan baik, tambah Wagub, tidak hanya mempunyai nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar, tapi ekologi. Dengan begitu ekosistem dan keberlanjutan hutan tetap bisa terjaga dengan baik,” ujarnya.

Menurut Wagub, saat ini di Kalbar ada 17 unit Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang sudah dibentuk Pemerintah Provinsi. Jumlah itu memang jauh dari angka ideal yakni 34 KPH. Meskipun demikian, tidak mengurangi perannya dalam memberikan kesejahteraan masyarakat dan tetap menjaga kelangsungan dan kelanjutan lingkungan.

“Pemanfaatan itu pun dituntut baik dalam pengelolaannya. Mulai dengan penyusunan rencana pengelolaan hutan jangka panjang maupun jangka pendek. Sehingga, tujuanya jelas dan terukur,” ungkapnya.

Dengan rencana jangka panjang itu, kata Wagub, KPH bisa mendorong peningkatan perekonomian yang sejalan dengan pelestarian lingkungan tingkat tapak. “Artinya di dalam KPH ada unsur ekonomi, ekologis dan kesejahteraan juga harus ada,” tuturnya.

Wagub menekankan, beberapa hal penting yang harus dilakukan. Di antaranya kebijakan pembangunan kesatuan pengelolaan hutan guna mewujudkan kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat melalui tiga pilar utama.

“Konsepsi KPH pada dasarnya dalam membagi kawasan hutan menjadi satu kesatuan manajemen yang dapat dikelola secara lestari. Sehingga diharapkan tidak ada sejengkal kawasan hutan yang luput dari pengelolaan di tingkat tapat,” kata Wagub.

Menurut Wagub, KPH juga harus memfaatkan peluang inovasi dan kreativitas, agar maju dan mandiri.

“Konsep kehutanan sudah baik dengan manajemen KPH. Dengan konsep itu kami tidak ingin sejengkal pun area hutan yang tidak dimanajemen sehingga perlu program rencana kerja jangka panjang yang baik juga,” pungkasnya. (Nrt)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *