LensaKalbar – Pmerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang akan selalu hadir di tengah masyarakat, terutama di wilayah Ketungau (Hilir, Tengah dan Hulu) yang termasuk daerah Terisolir, Tertinggal dan Terluar (3T).
“Segala pembangunan kita kebut di wilayah Ketungau ini, sebagai beranda terdepan NKRI,” kata dr Jarot Winarno. M. Med.PH Bupati Sintang ketika membuka Gawai Dayak, di Dusun Lubuk Kedang, Desa Nanga Kelapan, Kecamatan Ketungau Tengah, kemarin.
Bukan hanya masyarakat Desa Nanga Kelapan, janji Jarot tersebut juga disaksikan Pejabat Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes dan Trans) RI yang juga menghadiri Gawai Dayak tersebut.
Segala pembangunan yang akan dikebut di wilayah Ketungau, seperti yang dimaksudkan Bupati Jarot tersebut, termasuk pula pembangunan di bidang seni dan budaya. Maka, tidak mengherankan, ketika membuka Gawai Dayak di Dusun Lubuk Kedang itu, Jarot membawa serta pejabat terkait.
“Gawai Dayak ini sebagai bentuk menghargai nilai-nilai luhur budaya dan adat istiadat masyarakat Dayak,” katanya.
Menurut Jarot, semua adat budaya yang merupakan warisan leluhur itu adalah baik. Lantaran mengatur hubungan antar sesama manusia yang berbeda suku dan agama.
“Ini tidak boleh hilang dan luntur oleh zaman modernisasi. Harus kita jaga dan lestarikan. Semua harus bersatu padu agar mudah membangun wilayah kita,” tegas Jarot.