Beranda Feature 20 Titik Hotspot di Sintang, Polres Bentuk Tim Tonsa di Setiap Desa

20 Titik Hotspot di Sintang, Polres Bentuk Tim Tonsa di Setiap Desa

Aparat Kepolisian dan TNI saat mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, Minggu (6/8) di Kecamatan Ketungau Hulu

LensaKalbar – Sebanyak 20 titik hotspot atau titik api ditemukan di Kecamatan Ketungau Hulu, Kayan Hilir, Kayan Hulu, Sepauk dan Tempunak, Kabupaten Sintang, Minggu (6/8). Kondisi ini pun terpantau melalui peta sebaran hotspot berdasarkan pengelolaan data LAPAN milik  BMKG Supadio Pontianak.

Kapolres Sintang, AKBP Sudarmin melalui Paur Subbag Humas, Iptu  Hariyanto mengatakan, berdasarkan data yang disampaikan oleh BMKG kepada pihak kepolisian hingga Minggu (6/8), terpantau 20 titik sebaran hotspot. Kondisi itu pun terjadi di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang.

“Ada lima kecamatan seperti,  Sepauk, Tempunak, Nanga Mau , Kayan Hulu, Kayan Hilir dan Ketungau Hulu,” kata Hariyanto.

Meskipun demikian, Hariyanto mengaku bahwa pihak kepolisian beserta TNI dan masyarakat telah mengambil sikap dan langkah-langkah pemadaman terhadap 20 titik hotspot tersebut.

“Sudah diambil langkah pemadaman. Kita juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan perusahaan agar tidak membuka lahan dengan cara membakar,”  ujarnya.

Kemudian, dalam menyikapi kondisi karhutla di kabupaten Sintang, kata Hariyanto, pihaknya telah membentuk tim terpadu. Bahkan, tim dibentuk hingga kawasan desa.

“Kalau di desa kita namai Peleton Desa (Tonsa). 1 desa memiliki 30 anggotanya. Tonsa ini pun di komandoi oleh Babinkamtibmas, Babinsa, Sekdes dan masyarakat setempat,” paparnya.

Menurutnya, Tonsa dibentuk untuk melakukan patroli rutin di beberapa kawasan yang memang rawan akan kebakaran hutan dan lahan. Kemudian, Tonsa juga memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dampak karhutla.

“Jika melihat masyarakat selesai menebas atau menebang lahan, Tonsa hadir disana memberikan saran agar lahan yang sudah ditebang  itu tidak dibakar,” katanya.

Hariyanto menegaskan, sejauh ini belum ada ditemukan pihak perusahaan dengan sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan. Meskipun demikian, pihaknya tetap meminta agar hal itu tidak terjadi.

“Kita harap tidak ada yang dengan sengaja membuka lahan dengan membakar,” pintanya.

Maka dari itu, Hariyanto mengimbau kepada masyarakat untuk Stop melakukan pembakaran hutan dan lahan. Sebab, dampak yang ditimbulkan akibat karhutla sangat besar bahkan berimbas di semua lini.

“Mari sama-sama kita Stop Karhutla. Jaga lingkungan kita agar tetap aman dan sehat,” imbaunya.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here